Kegagalan adalah suatu hal yang lumrah (pantas dan biasa) dihadapi
oleh makhluk hidup. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun pasti pernah
mengalami suatu kegagalan. Misalnya pada hewan, sering seekor hewan gagal
mencengkeram mangsanya, atau gagal lari dari pemangsanya, sehingga ia
tertangkap dan mati dimakan oleh pemangsanya, dan seekor burung yang gagal
terbang saat pertama kali sehingga ia jatuh ke tanah dan mati. Sedangkan pada
tumbuhan, terkadang ada hewan atau manusia yang merusaknya sehingga ia gagal
tumbuh, karena lama tidak hujan ia akhirnya mati kekeringan dan sebagainya.
Sedangkan pada
manusia bentuk-bentuk kegagalan ini semakin kompleks. Setiap lini kehidupan ada
fase gagalnya. Diantaranya gagal naik kelas, gagal sembuh, gagal ujian, gagal
masalah percintaan bahkan yang kini sedang marak dikalangan remaja adalah gagal
‘move on’. Berbagai macam bentuk kegagalan ini ada yang berskala kecil, sedang
dan ada yang berskala besar.
Gagal skala kecil
dan menengah cenderung tidak terlalu mengganggu suasana hati yang berimbas pada
gangguan menjalani kehidupan. Sebaliknya, gagal skala besar akan sangat
mempengaruhi suasana hati yang berimplikasi pada gangguan menjalani rutinitas
kehidupan bahkan kehidupannya. Hal ini tergantung seberapa dewasa (usia
psikologis) seseorang. Ada yang mampu mengatasinya dan berhasil move on, ada
yang butuh waktu lama untuk move on dan bahkan ada yang sama sekali tidak bisa
move.
Ada pepatah menarik tentang
kegagalan, “ Habiskanlah jatah gagalmu sebanyak mungkin secepatnya”. Pepatah
ini memberikan gambaran bahwa kegagalan seseorang itu sudah ditentukan berapa
sekian kali. Ketika jatah gagal ini habis, yang tersisa adalah jatah berhasil.
Dari pepatah ini jika dilihat dari segi pragmatik, maka pepatah ini sebenarnya
hendak mengatakan kepada kita untuk jangan menyerah ketika kegagalan melanda.
Teruslah bangkit dan berusaha sampai jatah gagal kita habis dan yang tersisa
adalah keberhasilan. Intinya sebelum berhasil kita pasti akan gagal dulu, jadi
hadapi saja!
Saya adalah seseorang yang sangat
mengadopsi prinsip dari pepatah ini. Sehingga ketika kegagalan menerpa saya,
akan terus ada keyakinan bahwa ini jatah gagalyang harus saya ambil dan hadapi.
Sehingga mudah bagi saya untuk bangkit dan berusaha lagi sampai jatah gagal
saya habis dan sampai saya berhasil. Ada pepatah lain yang menginspirasi saya
untuk bisa bangkit dari kegagalan dan terus berusaha adalah pepatah kuno Arab “
idza shodaqol ‘azmu, wadhoha assabiil” atau dalam bahasa Inggris “ Where is the
will, there is a way” yang artinya sama-sama jika niat dan keinginan kita kuat
terhadap sesuatu pasti akan ada jalan untuk meraihnya.
0 comments:
Post a Comment