A. Pengertian Morfologi
Morfologi
ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
seluk-beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi
gramatik maupun fungsi semantik.(Ramlan, 2009:21).
Adapun
menurut Kridalaksana (1984:129) yang mengemukakan bahwa morfologi yaitu :
1.
Bidang linguistic yang mempelajari
morfem dan kombinasi-kombinasinya.
2.
Bagian dari struktur bahasa yang
mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem.
Sedangkan menurut Fromkin
& Rodman (1998:96) morfologi mengidentifikasi
satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Bagian dari kompetensi
linguistik seseorang termasuk pengetahuan mengenai morfologi bahasa, yang
meliputi kata, pengucapan kata tersebut, maknanya, dan bagaimana unsur-unsur
tersebut digabungkan
Dari
3 pengertian diatas dapatlah kami simpulkan bahwa morfologi adalah
ilmu bahasa yang mempelajari tentang pembentukan
kata.
B. Morf dan Alomorf
Morf adalah nama untuk semua bentuk yang
belum diketahui statusnya.
Contoh : me,
be, ke
Alomorf nama untuk bentuk bila sudah
diketahui status morfemnya (bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem
yang sama).
Contoh :
melihat, belajar, kesana
C. Klasifikasi Morfem
1. Kebebasan
Dibagi menjadi morfem bebas dan morfem terikat.
a.
Morfem Bebas.
Yaitu morfem
yang mempunyai makna walaupun muncul sendirian, tanpa diikuti morfem lain.
Contoh : makan,
minum, marah.
b.
Morfem Terikat.
Yaitu morfem
yang tidak mempunyai makna tanpa diikuti kemunculan morfem lain.
Contoh : ke, dan, yang.
2. Keutuhan
Dibagi menjadi morfem utuh dan morfem terbagi.
a.
Morfem Utuh
Yaitu morfem dasar, yang merupakan kesatuan utuh.
Contoh :
b.
Morfem Terbagi.
Yaitu sebuah morfem yang terdiri dari dua
bagian terpisah.
Contoh :
3. Makna
Dibagi menjadi :
a.
Morfem Makna Leksikal
Yaitu morfem yang secara inheren memiliki
makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berproses dengan morfem lain.
Contoh :
b.
Morfem Tidak Bermakna Leksikal.
Yaitu morfem yang tidak mempunyai makna apa-apa pada
dirinya sendiri.
Contoh :
4. Segmental-Suprasegmental
a.
Morfem Segmental.
Yaitu morfem yang dibentuk oleh fonem
segmental.
Contoh :
b.
Morfem Suprasegmental.
Yaitu Morfem suprasegmental adalah morfem
yang dibentuk oleh unsur suprasegmental seperti tekanan, nada, durasi.
Contoh :
5. Alomorf zero
Morfem beralomorf zero adalah morfem
yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi
melainkan kekosongan.
Contoh :
D. Proses Morfologis
Proses morfologis menurut Samsuri (1985:190) adalah cara
pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang
lain. Kata disebut sebagai bentuk minimal yang bebas, artinya bentuk itu dapat diucapkan
tersendiri, bisa dikatakan, bisa didahului dan bisa diikuti oleh jeda yang
potensial. Atau secara singkatnya proses morfologis adalah proses penggabungan
morfem menjadi kata.
Beberapa proses morfologis meliputi afiksasi,
reduplikasi, perubahan intern, suplisi dan modifikasi kosong.
E. Afiksasi
Afiksasi adalah penambahan akar kata atau kata pokok
dengan afiks atau kata imbuhan. Kata imbuhan ini ada 4 macam. Diantaranya
sebagai berikut :
1. Prefix (Awalan).
Prefix ialah kata imbuhan yang berada di awal kata.
Contonya : be (R) : berenang, berayun,berandai,
berakar.
be
(L) : belajar,
pe : pekerja, pelajar, pelari.
Me
: menari, menangis, menaruh.
Te
: Tertinggi,
tertinggal, terbaca.
2. Infix (Sisipan)
Infix adalah kata imbuhan yang ada ditengah kata pokok.
Contoh : el
: geletar
er : gerigi, seruling.
em : gemuruh, gemetar
3. Suffix (Akhiran).
Suffix adalah
kata imbuhan yang berada di akhir kata pokok.
Contoh : an
: minuman, bungkusan, mainan.
i : cintai, sukai, sayangi
kan
: bersihkan, selesaikan, rapikan.
4. Konfix (Awalan dan Akhiran).
Konfix adalah gabungan dari afix (awalan) dan suffix
(akhiran) dimana keduanya adalah satu
afix yang tidak terpisah. Atau selalumuncul bersamaan.
Contoh : per – an : perbaikan, permisalan,
percontohan.
Pen – an : penjagaan, pendakian,
penjatuhan.
Ke – an : keamanan, kepercayaan, kesetiaan.
Ber – an : berlambaian,
berlarian, bertangisan.
F. Reduplikasi
Reduplikasi adalah pengulangan kata dasar baik secara
keseluruhan maupun sebagian. Ada 3 macam reduplikasi diantaranya pengulangan
keseluruhan, pengulangan sebagian, pengulangan dengan merubah fonem dan
pengulangan berimbuhan.
a. Pengulangan Keseluruhan.
Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan
tanpa proses afiksasi.
Contoh : Orang-orang, cantik-cantik, jauh-jauh.
b. Pengulangan Sebagian.
Yaitu pengulangan sebagian bentuk dasar baik bagian awal
maupun bagian akhir morfem
Contoh : tamu : tetamu
Berapa :
beberapa
Laki : lelaki
c. Pengulangan dengan merubah fonem.
Yaitu pengulangan yang dimana pengulangan morfem dasar yang diulang mengalami perubahan fonem.
Contoh : lauk-pauk, gerak-gerik, bolak-balik.
d. Pengulangan Berimbuhan
Yaitu pengulangan bentuk dasar diulang secara keseluruhan
dan mengalami proses afiksasi baik berupa afix, suffix maupun konfix.
Contoh : batu :
batu - batuan
Hijau : kehijau - hijauan
Tolong :
tolong - menolong
Morfologi
A. Pengertian Morfologi
Morfologi
ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
seluk-beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi
gramatik maupun fungsi semantik.(Ramlan, 2009:21).
Adapun
menurut Kridalaksana (1984:129) yang mengemukakan bahwa morfologi yaitu :
1.
Bidang linguistic yang mempelajari
morfem dan kombinasi-kombinasinya.
2.
Bagian dari struktur bahasa yang
mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem.
Sedangkan menurut Fromkin
& Rodman (1998:96) morfologi mengidentifikasi
satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Bagian dari kompetensi
linguistik seseorang termasuk pengetahuan mengenai morfologi bahasa, yang
meliputi kata, pengucapan kata tersebut, maknanya, dan bagaimana unsur-unsur
tersebut digabungkan
Dari
3 pengertian diatas dapatlah kami simpulkan bahwa morfologi adalah
ilmu bahasa yang mempelajari tentang pembentukan
kata.
B. Morf dan Alomorf
Morf adalah nama untuk semua bentuk yang
belum diketahui statusnya.
Contoh : me,
be, ke
Alomorf nama untuk bentuk bila sudah
diketahui status morfemnya (bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem
yang sama).
Contoh :
melihat, belajar, kesana
C. Klasifikasi Morfem
1. Kebebasan
Dibagi menjadi morfem bebas dan morfem terikat.
a.
Morfem Bebas.
Yaitu morfem
yang mempunyai makna walaupun muncul sendirian, tanpa diikuti morfem lain.
Contoh : makan,
minum, marah.
b.
Morfem Terikat.
Yaitu morfem
yang tidak mempunyai makna tanpa diikuti kemunculan morfem lain.
Contoh : ke, dan, yang.
2. Keutuhan
Dibagi menjadi morfem utuh dan morfem terbagi.
a.
Morfem Utuh
Yaitu morfem dasar, yang merupakan kesatuan utuh.
Contoh :
b.
Morfem Terbagi.
Yaitu sebuah morfem yang terdiri dari dua
bagian terpisah.
Contoh :
3. Makna
Dibagi menjadi :
a.
Morfem Makna Leksikal
Yaitu morfem yang secara inheren memiliki
makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berproses dengan morfem lain.
Contoh :
b.
Morfem Tidak Bermakna Leksikal.
Yaitu morfem yang tidak mempunyai makna apa-apa pada
dirinya sendiri.
Contoh :
4. Segmental-Suprasegmental
a.
Morfem Segmental.
Yaitu morfem yang dibentuk oleh fonem
segmental.
Contoh :
b.
Morfem Suprasegmental.
Yaitu Morfem suprasegmental adalah morfem
yang dibentuk oleh unsur suprasegmental seperti tekanan, nada, durasi.
Contoh :
5. Alomorf zero
Morfem beralomorf zero adalah morfem
yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi
melainkan kekosongan.
Contoh :
D. Proses Morfologis
Proses morfologis menurut Samsuri (1985:190) adalah cara
pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang
lain. Kata disebut sebagai bentuk minimal yang bebas, artinya bentuk itu dapat diucapkan
tersendiri, bisa dikatakan, bisa didahului dan bisa diikuti oleh jeda yang
potensial. Atau secara singkatnya proses morfologis adalah proses penggabungan
morfem menjadi kata.
Beberapa proses morfologis meliputi afiksasi,
reduplikasi, perubahan intern, suplisi dan modifikasi kosong.
E. Afiksasi
Afiksasi adalah penambahan akar kata atau kata pokok
dengan afiks atau kata imbuhan. Kata imbuhan ini ada 4 macam. Diantaranya
sebagai berikut :
1. Prefix (Awalan).
Prefix ialah kata imbuhan yang berada di awal kata.
Contonya : be (R) : berenang, berayun,berandai,
berakar.
be
(L) : belajar,
pe : pekerja, pelajar, pelari.
Me
: menari, menangis, menaruh.
Te
: Tertinggi,
tertinggal, terbaca.
2. Infix (Sisipan)
Infix adalah kata imbuhan yang ada ditengah kata pokok.
Contoh : el
: geletar
er : gerigi, seruling.
em : gemuruh, gemetar
3. Suffix (Akhiran).
Suffix adalah
kata imbuhan yang berada di akhir kata pokok.
Contoh : an
: minuman, bungkusan, mainan.
i : cintai, sukai, sayangi
kan
: bersihkan, selesaikan, rapikan.
4. Konfix (Awalan dan Akhiran).
Konfix adalah gabungan dari afix (awalan) dan suffix
(akhiran) dimana keduanya adalah satu
afix yang tidak terpisah. Atau selalumuncul bersamaan.
Contoh : per – an : perbaikan, permisalan,
percontohan.
Pen – an : penjagaan, pendakian,
penjatuhan.
Ke – an : keamanan, kepercayaan, kesetiaan.
Ber – an : berlambaian,
berlarian, bertangisan.
F. Reduplikasi
Reduplikasi adalah pengulangan kata dasar baik secara
keseluruhan maupun sebagian. Ada 3 macam reduplikasi diantaranya pengulangan
keseluruhan, pengulangan sebagian, pengulangan dengan merubah fonem dan
pengulangan berimbuhan.
a. Pengulangan Keseluruhan.
Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan
tanpa proses afiksasi.
Contoh : Orang-orang, cantik-cantik, jauh-jauh.
b. Pengulangan Sebagian.
Yaitu pengulangan sebagian bentuk dasar baik bagian awal
maupun bagian akhir morfem
Contoh : tamu : tetamu
Berapa :
beberapa
Laki : lelaki
c. Pengulangan dengan merubah fonem.
Yaitu pengulangan yang dimana pengulangan morfem dasar yang diulang mengalami perubahan fonem.
Contoh : lauk-pauk, gerak-gerik, bolak-balik.
d. Pengulangan Berimbuhan
Yaitu pengulangan bentuk dasar diulang secara keseluruhan
dan mengalami proses afiksasi baik berupa afix, suffix maupun konfix.
Contoh : batu :
batu - batuan
Hijau : kehijau - hijauan
Tolong :
tolong - menolong
0 comments:
Post a Comment