Manajemen
semula digunakan dalam dunia bisnis, industri dan bidang-bidang usaha lainnya.
Kini hampir seluruh bidang yang melibatkan orang banyak memerlukan ilmu
manajemen guna terlaksana mekanisme yang baik. Dalam mengurus dakwah kampus,
ilmu manajemen juga diperlukan agar pengelolaan dakwah kampus bisa dilaksanakan
semaksimal mungkin dengan hasil yang besar.
Oleh
karena itu, ilmu manajemen sangat diperlukan dalam kita mengelola dakwah kampus
pada saat ini, sehingga dakwah kampus bisa terus berjalan dan bisa berperan
sebagai salah satu pusat perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
PENGERTIAN
Secara harfiah, dakwah kampus artinya Mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah
dan pelajaran yang baik sehingga manusia tersebut keluar dari kondisi jahiliyyah
(kebodohan) menuju kepada Islam dengan kampus sebagai pusat kegiatannya
Adapun
manajemen berasal dari bahasa Inggris, dari kata "to manage"
yang artinya mengurus, membimbing atau mengawasi. Manajemen adalah usaha
mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain yang dilakukan oleh
seorang pemimpin.
Dari
pengertian da'wah kampus dan manajemen, kita bisa mengambil suatu kesimpulan
bahwa, manajemen dakwah
kampus adalah usaha mencapai tujuan memakmurkan dakwah kampus melalui kerjasama
(amal jama'i) dari pengurus dakwah kampus dengan melibatkan masyarakat
sekitarnya dengan kampus pusat perubahannya.
URGENSI
MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS
Manajemen
dalam pengurusan dakwah kampus mempunyai arti yang sangat penting. Bila dakwah
kampus dikelola tanpa menggunakan manajemen yang rapi, maka tidak mungkin
tujuan yang sebenar-benarnya tercapai.
Karena
itu manajemen dakwah kampus erat kaitannya dengan kepemimpinan (leadership). Pengurus dakwah kampus
tentunya memerlukan seorang ketua atau pemimpin. Seorang pemimpin yang
disamping harus seorang yang shaleh dengan aqidah yang salimah dan akhlak yang
karimah, haruslah seorang yang memiliki beberapa hal :
1. Berpandangan jauh ke masa depan.
2. Bersikap dan bertindak bijaksana.
3. Berpengetahuan dan berwawasan yang luas.
4. Bersikap dan bertindak adil.
5. Memiliki pendirian yang teguh.
6. Berkeyakinan bahwa misinya akan berhasil.
7. Memiliki kondisi fisik yang baik.
8. Mampu berkomunikasiyang baik.
FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS
Secara umum manajemen, termasuk
manajemen dakwah kampus memiliki empat fungsi :
1. Planning.
Segala
aktivitas, apalagi aktivitas yang besar sangat sangat diharuskan adanya planning (perencanaan). Dalam kaitannya dengan pengelolaan dakwah
kampus, bila perencanaan dilaksanakan dengan matang, maka kegiatan dakwah
kampus yang dilaksanakan akan berjalan secara terarah, teratur, rapih serta
memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dengan perencanaan yang didahului oleh penelitian, lebih memungkinkan
persiapan yang lebih matang, baik menyangkut tenaga sdm, fasilitas yang
diperlukan, biaya yang dibutuhkan, metode yang akan diterapkan dan lain-lain.
Tanpa
perencanaan yang matang, biasanya aktivitas tidak berjalan dengan baik, tidak
jelas kemana arah dan target yang akan dicapai dari kegiatan itu serta sulitnya
melibatkan orang yang lebih banyak. Keharusan melakukan perencanaan bisa kita
pahamidari firman Allah yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah siap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. 59
:18).
2. Organizing.
Di
atas sudah disinggung bahwa tugas-tugas da'wah yang demikian banyak tidak
mungkin bisa dilaksanakan oleh seorang diri atau hanya beberapa orang saja,
karena itu diperlukan pembagian tugas
yang jelas yang dalam istilah ilmu manajemennya disebut pendelegasian wewenang
dan menetapkan serta menyusun jalinan hubungan kerja. Pengorganisasian ini
punya arti penting guna menghindari terjadinya penumpukan kerja, tumpang tindih
dan kevakuman personil dalam menjalankan aktivitas.
Dalam
kaitan ini perlu diperhatikan apa yang disebut prinsip-prinsip manajemen,
antara lain :
a. Pembagian kerja, dengan memberi tugas pada
seseorang sesuai denga keahliannya, pengalaman, kodisi fisik, mental serta
akhlaknya.
b. Pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada
orang yang telah diberi pekerjaan, hal ini harus diberikan secara jelas dan
tegas, antara keduanya harus seimbang sehingga setiap orang bisa memberikan
tanggang jawab sesuai wewenang yang bisa diberikan kepadanya.
c. Kesatuan komando (perintah), yang datangnya
dari satu sumber yaitu pimpinan agar seseorang tahu dan jelas kepada siapa dia
bertanggang jawab.
d. Tertib dan disiplin, ini merupakan salah
satu kunci utama bagi berhasilnya tujuan yang hedak dicapai. Dalam kaitan ini
seorang pemimpin juga harus mampu memberikan contoh kedisiplinan kepada
bawahannya, misalnya dia telah menetapkan waktu untuk rapat maka sang pemimpin
harus datang tepat pada waktunnya, bila seorang pemimpin tidak disiplin, maka
bawahannya juga akan mengikuti sikap yang demikian.
e. Memiliki semangat kesatuan, sehingga dengan
semangat kesatuan itu akan bekerja dengan senang hati, saling membantu sehingga
dapat terjalin kerja sama yang baik, dengan ini pula maka setiap personil
memiliki inisiatif untuk memajukan da'wah.
f. Keadilan dan kejujuran. Seorang pemimpin harus berlaku adil pada bawahannya
dan seorang bawahan harus jujur, jangan sampai dia tidak melaksanakan tugas
karena alasan-alasan yang tidak rasional, begitupun seorang pemimpin kepada
bawahannya
g. Koordinasi (menghimpun dan mengarahkan
kegiatan, sarana dan alat organisasi), integrasi(menyatukan kegiatan berbagai
unit) dan sinkronisasi (menyesuaikan berbagai kegiatan dari unit-unit guna keserasian dan
keharmonisan).
Bila
prinsip diatas tidak dijalankan, maka akan terjadi mismanajemen yang diantaranya disebabkan karena belum ada struktur
organisasi yang baik, tidak sesuai antara rencana dengan kemampuan, belum
adanya keseragaman metoda kerja yang baik dan belum adanya kesesuaian antara
pimpinan dengan bawahan.
3.
Actuating.
Fungsi
ini merupakan penentu manajemen dakwah kampus. Keberhasilan fungsi ini sangat
ditentukan oleh kemampuan pimpinan dakwah di kampus dalam menggerakkan da'wah.
Adapun langkah-langkahnya adalah memberikan motivasi, membimbing,
mengkoordinir, dan menjalin pengertian diantara mereka serta selalu
meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka.
4.
Controling.
Controling
merupakan pengaman sekaligus pendinamis jalannya kegiatan dakwah kampus. Dengan
fungsi ini, seorang pemimpin bisa melakukan tindakan-tindakan antara lain :
Pertama, mencegah penyimpangan dalam pengurusan dakwah kampus. Kedua,
menghentikan kekeliruan dan penyimpangan yang berlangsung, dan ketiga,
mengusahakan pendekatan dan penyempurnaan .
Langkah
langkah yang harus ditempuh antara lain :
1.
Menetapkan standar
2.
Mengadakan pemeriksaan serta penelitian pada pelaksanaan tugas yang telah
ditetapkan .
3.
Membandingkan antara pelaksanaan tugas dan standar
4.
Mengadakan tindakan tindakan perbaikan.
0 comments:
Post a Comment