Indonesia terkenal dengan sifat ramah tamah,
santun dan pekerja keras. Namun dewasa ini, nilai-nilai tersebut perlahan
luntur pada diri mayoritas masyarakat kita terutama kaum mudanya. Derasnya arus
globalisasi dari segala lini yang tak terbendung merupakan faktor utamanya.
Disamping itu, tidak adanya upaya internal bangsa untuk mengantisipasinya atau
minimal sekedar meminimalisir. Mental seperti inilah yang membuat macan besar
bernama Indonesia kehilangan ‘taringnya’ di hadapan lawan-lawannya. Untuk itu
kita sangat butuh akan revolusi mental yang bisa mengembalikan kewibawaan dan
kehormatan bangsa.
Revolusi mental dalam menanamkan kembali
nilai-nilai ke-Indonesiaan dalam kepribadian kita, harus kita perjuangkan
lagi. Ditambah dengan peningkatan SDM melalui pendidikan formal maupun
informal. Berkaca dari hasil survey perbandingan pendidikan negara-negara
berkembang, negara Khatulistiwa ini masih jauh dari yang diharapkan. Kita harus
melihat seberapa besar layar kapal lawan, seberapa kencang laju mereka dan
mengapa mereka bisa melaju secepat itu. Dari sini kita akan tahu bagaimana
caranya mengejar ketertinggalan kita. Pendidikan merupakan baling-baling kapal
bernama Indonesia yang harus kita tingkatkan untuk bisa mengejar
‘Titanic-titanic’ yang telah jauh meninggalkan kita. Hingga kelak kapal Pinisi
kita akan dapat berlayar sejajar dengan ‘Titanic-titanic’ itu.
Ririn Widiyastuti, Mahasiswi Fakultas Sastra
Universitas Al Azhar Indonesia
0 comments:
Post a Comment